Jumat, 17 Juni 2011

ADAT MINANGKABAU

Adat Minangkabau sejak semula mendasarkan pandangan pada alam. "Alam takambang jadi guru". (A.A. Nafis). yang penting disini adalah adanya hukum alam yang membedakan : Adanya sesutu yang selalu berubah. Adanya sesuatu yang bersifat tetap. (kalau semuanya berubah orang tidak mungkin sampai ke bulan). Alam menghendaki adanya keseimbangan untuk diperlukan adanya penyesuaian terus menerus. Dalam kaitan inilah kita harus melihat Adat Minangkabau yang sangat Lentur atau Fleksibel, sekali aia gadang tapian barubah, tidak tabu terhadap perubahan, namun mempunyai landasan yang bersifat tetap dan disebut sebagai "Nan tak lapuak di hujan tak lakang...

Minangkabau Nan Den Cintoi

Kekurangan pengetahuan adat sebagai akibat kurangnya sosialisasi pengetahuan adat dari generasi Tua ke generasi muda, dari pihak pemangku adat, ninik mamak, ke anak kemenakan, mengakibatkan melemahnya nilai-nilai yang memagari diri seseorang, dan ini bisa menimbulkan hilangnya jati diri, akan berakibat fatal, mudahnya serangan-serangan masuk dari budaya lain yang bersifat negatif. Hal ini tercermin dari Fenomena berikut : sikap urang Minang terhadap negerinya sendiri kelihatannya cenderung mendua atau ambivalen, cinta tapi benci, bangga tapi risau, atau benci tpi rindu. Urang Minang mudik lebaran karena rindu akan tanah kelahirannya, ingin...

Pages 212 »

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More